Senin, 24 November 2014

KERAJAAN BANTEN

·         Tahun 1526 M Fatahillah, pemimpin tentara Demak dan Cirebon, berhasil merebut Kerajaan Banten dari Kerajaan Hindu Pajajaran.
·         20 tahun kemudian, Hasanuddin putra Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dari Cirebon menjadi Sultan Banten yang pertama.
·         Perkembangan Kerajaan Banten didorong oleh banyaknya kapal dagang yang lewat di perairan Banten.
·         Sultan Hasanuddin memerintah tahun 1552-1570 M, Kerajaan Banten masih dalam kekuasaan Kerajaan Demak, ketika terjadi kekacauan, Sultan Hasanuddin menyatakan bahwa Banten bebas dari kekuasaan Raja Demak.
·         Pada masa Sultan Hasanuddin terjadi penyebaran Islam ke daerah Lampung dan terjadu hub persahabatan dengan Sultan Aceh yang menguasai wilayah Indrapura.
·         Tahun 1570 M Sultan Hasanuddin meninggal, dan dilanjutkan oleh anaknya, Maulana Yusuf yang memerintah tahun1570-1580 M.
·         Tahun 1579 M, Maulana Yusuf mengadakan penyebaran agama Islam ke wilayah Pajajaran.
·         Tahun 1580 M, Maulana Yusuf meninggal lalu digantikan oleh putrnya, Maulana Muhammad sebagai Sultan Banten III (1580-1596 M) yang diberi gelar, Kanjeng Ratu Banten, ia naik tahta waktu usianya masih 9 tahun, maka kerajaan dipegang oleh Mangkubumi Ranamanggala dan dibantu Tuan Kadi Besar.
·         Pada usia 25 tahun, Maulana Muhammad mulai memegang pemerintahan. Dalam penyerangan ke Palembang, Maulana Muhammad terbunuh, dan digantikan putranya yang bernama Abdul Mafakir (1608-1624 M).
·         Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Mangkubumi Ranamanggala. Mempunyai Bandar dagang (pelabuhan dagang) yang besar, yaitu Banten dan Jayakarta.
·         Tahun 1618 M, Belanda mengusir Inggris dari Jayakarta, tetapi dibiarkan oleh Wijayakrama. Ranamanggala mengetahui hal ini, lalu Wijayakrama ditangkap dan dibawa ke Banten untuk ditahan.
·         Tahun 1624 M, Ranamanggala meninggal sehingga Banten menjadi lemah.
·         Banten mulai bangkit saat dipegang oleh Abdul Fatah yang dikenal sebagai Sultan Ageng Tirtayasa yang memerintah pada tahun 1651-1682 M.
·         Sultan Ageng Tirtayasa sangat anti terhadap Belanda dan didukung oleh ulama dari Makassar, Syekh Yusuf yang melarikan diri ke Banten karena Makassar diserang Belanda, 1667 M. Tetapi tidak disetujui oleh putranya, Abdul Kahar, yang terkenal sebagai Sultan Haji.
·         Tahun 1618 M, terjadi peperangan hebat, Sultan Haji yang dibantu Belanda berhasil merebut kekuasaan ayahnya, dan pada tahun 1683 M, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap Belanda ke Batavia dan meninggal tahun 1692 M.
·         Pada masa pemerintahan Sultan Haji, Banten makin lama makin mundur karena selalu diatur oleh Belanda.
·         Tahun 1808-1811 M, ketika Dandels menjadi Gubernur Jenderal, Kerajaan Islam Banten dihapuskan dan tidak didengar lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar