·
Tahun 1526 M Fatahillah, pemimpin
tentara Demak dan Cirebon, berhasil merebut Kerajaan Banten dari Kerajaan Hindu
Pajajaran.
·
20 tahun kemudian, Hasanuddin putra
Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dari Cirebon menjadi Sultan Banten yang
pertama.
·
Perkembangan Kerajaan Banten didorong
oleh banyaknya kapal dagang yang lewat di perairan Banten.
·
Sultan Hasanuddin memerintah tahun
1552-1570 M, Kerajaan Banten masih dalam kekuasaan Kerajaan Demak, ketika
terjadi kekacauan, Sultan Hasanuddin menyatakan bahwa Banten bebas dari
kekuasaan Raja Demak.
·
Pada masa Sultan Hasanuddin terjadi
penyebaran Islam ke daerah Lampung dan terjadu hub persahabatan dengan Sultan
Aceh yang menguasai wilayah Indrapura.
·
Tahun 1570 M Sultan Hasanuddin
meninggal, dan dilanjutkan oleh anaknya, Maulana Yusuf yang memerintah
tahun1570-1580 M.
·
Tahun 1579 M, Maulana Yusuf mengadakan
penyebaran agama Islam ke wilayah Pajajaran.
·
Tahun 1580 M, Maulana Yusuf meninggal
lalu digantikan oleh putrnya, Maulana Muhammad sebagai Sultan Banten III
(1580-1596 M) yang diberi gelar, Kanjeng Ratu Banten, ia naik tahta waktu
usianya masih 9 tahun, maka kerajaan dipegang oleh Mangkubumi Ranamanggala dan
dibantu Tuan Kadi Besar.
·
Pada usia 25 tahun, Maulana Muhammad
mulai memegang pemerintahan. Dalam penyerangan ke Palembang, Maulana Muhammad
terbunuh, dan digantikan putranya yang bernama Abdul Mafakir (1608-1624 M).
·
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan
pada masa pemerintahan Mangkubumi Ranamanggala. Mempunyai Bandar dagang
(pelabuhan dagang) yang besar, yaitu Banten dan Jayakarta.
·
Tahun 1618 M, Belanda mengusir Inggris
dari Jayakarta, tetapi dibiarkan oleh Wijayakrama. Ranamanggala mengetahui hal
ini, lalu Wijayakrama ditangkap dan dibawa ke Banten untuk ditahan.
·
Tahun 1624 M, Ranamanggala meninggal
sehingga Banten menjadi lemah.
·
Banten mulai bangkit saat dipegang oleh
Abdul Fatah yang dikenal sebagai Sultan Ageng Tirtayasa yang memerintah pada
tahun 1651-1682 M.
·
Sultan Ageng Tirtayasa sangat anti
terhadap Belanda dan didukung oleh ulama dari Makassar, Syekh Yusuf yang
melarikan diri ke Banten karena Makassar diserang Belanda, 1667 M. Tetapi tidak
disetujui oleh putranya, Abdul Kahar, yang terkenal sebagai Sultan Haji.
·
Tahun 1618 M, terjadi peperangan hebat,
Sultan Haji yang dibantu Belanda berhasil merebut kekuasaan ayahnya, dan pada
tahun 1683 M, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap Belanda ke Batavia dan meninggal
tahun 1692 M.
·
Pada masa pemerintahan Sultan Haji,
Banten makin lama makin mundur karena selalu diatur oleh Belanda.
·
Tahun 1808-1811 M, ketika Dandels
menjadi Gubernur Jenderal, Kerajaan Islam Banten dihapuskan dan tidak didengar
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar